25 Desember 2012

Cinta dan Perkawinan

Cinta dan Perkawinan

Pada suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apakah cinta itu? Bagaimana aku mendapatkannya? "

Gurunya menjawab, "Di depan sana, ada sebuah ladang gandung yang sangat luas. Berjalanlah kedepan tanpa berbalik arah, ambilah hanya satu batang. Jika engkau temukan satu batang yang menurutmu terbaik dari semuanya maka engkau telah menemukan arti cinta"

Plato pun masuk ke ladang gandung dan taklama kemudian ia kembali dengan tangan kosong.

Gurunya bertanya, "Mengapa tidak satupun batang gandum engkau bawa? "

Plato menjawab, "Karena aku hanya boleh mengambil satu tanpa boleh berbalik lagi. Jadi, ketika telah kutemukan satu batang yang sangat baik, namun kupikir bisa jadi ada batang yang lebih baik lagi dii depan sana, sehingga batal kupetik. Terus ku melangkah, namun tiap batang yang kulihat tidaklah sebaik yang sebelumnya hingga akhir ladang tidak ada yang dapat kupetik".

Gurunya berkata, "dan begitulah cinta"

***

Di hari yang lainnya, Plato bertanya pada gurunya, "Apakah pernikahan itu? Bagaimana aku mendapatkannya? "

Gurunya menjawab, "Didepan sana ada hutan yang lebat, Berjalanlah kedepan tanpa berbalik arah dan tebanglah hanya satu pohon. Jika engkau temukan pohon yang tertinggi, maka engkau temukan arti pernikahan"

Plato berjalan masuk ke hutan, tidak berapa lama, ia kembali dengan sebatang pohon. Pohon itu tidaklah buruk dan juga tidaklah tinggi. Hanya biasa-biasa saja, tidaklah yang terbaik.

Gurunya bertanya , "Mengapa engkau tebang pohon yang biasa-biasa saja? "

Plato menjawab, "Karena di pengalamanku sebelumnya, Aku berjalan hingga akhir ladang, namun kembali dengan tangan hampa. Kali ini, ku temukan pohon ini dan kurasa ini adalah pohon bagus pertama yang kulihat, jadi kutebang ia dan ku bawa kembali. Tidak lagi aku ingin menyia-nyiakan kesempatan".

Gurunya kemudian menjawab, "Dan begitulah perkawinan"

Sumber: ditemukan di rerimbunan belantara net, semoga sang penulis diberkati.

2 komentar: